Senin, 07 Januari 2013

Reklamasi Tambang

Reklamasi Merupakan kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang telah rusak baik itu akibat penambangan atau kegiatan yang lainnya. Rehabilitasi ini dilakukan dengan cara penanaman kembali atau penghijauan suatu kawasan yang rusak akibat kegiatan penambangan tersebut.Beberapa istilah penting yang berhubungan dengan reklamasi yaitu :
  1. Lingkungan hidup (environment) Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup; termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri-kehidupan dan kesejahteraan manusia dan mahluk hidup lainnya.
  2. Lingkungan tambang (mine environment) Keadaan lingkungan di wilayah tambang yang unsur-unsurnya meliputi antara lain : kelembaban, debu, gas, suhu, kebisingan, air, pencahayaan/penerangan.
  3. Amdal (environmental impact assessment)Singkatan dan analisis mengenai dampak lingkungan, yaitu studi tentang dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup,dan hasilnya digunakan untuk proses pengambilan keputusan.
  4. Pencemaran lingkungan (environmental pollution) Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga menurunkan kualitas lingkungan sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
  5. Pencemaran tambang (mine pollution) Masuknya zat-zat pengotor berupa gas, debu, lumpur, asap, energi, biota atau zat kimia ke dalam komponen lingkungan (udara, air, dan tanah) sebagai akibat kegiatan penambangan dan pengolahan bahan galian sehingga kualitas lingkungan menurun.
  6. Pencemaran udara (air pollution) Udara yang mengandung satu atau lebih zat kimia pada konsentrasi cukup tinggi yang membahayakan manusia, binatang, tumbuhan, atau material.
  7. Pengawasan dampak lingkungan hidup (environmental inspection) Pengawasan terhadap lingkungan hidup yang terkena dampak kegiatan penambangan dan atau pengolahan/ pemurnian, msl. Mengevaluasi pelaksanaan AMDAL, dan mengawasi pelaksanaan penanggulangan lingkungan hidup.
  8. Pengawasan kesehatan kerja (health inspection) Pengawasan terhadap faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan akibat adanya pencemaran lingkungan kerja, berupa faktor kimia (partikel dan non-partikel), faktor fisik (kebisingan, getaran, suhu udara), dan faktor biologi (jamur, cacing, dan organisme lain).
  9. Pengawasan keselamatan kerja (safety inspection) Pengawasan terhadap faktor-faktor yang dapat menimbulkan kecelakan akibat adanya gerak mekanik, msl. Tertimpa, tertimbun, terbentur, terjatuh, dan terjepit.
  10. Pengawasan keselamatan kerja pertambangan (mine safety inspection) Pengawasan secara inspeksi di lapangan yang meliputi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan higiene perusahaan.
  11. Pengawasan pertambangan (mine inspection, mining supervision) Pengawasan kegiatan pertambangan yang meliputi pengawasan pengusahaan, pertambangan, tatacara penambangan, pengolahan/pemumian, dan pengawasan keselamatan kerja.
Dampak yang timbul dengan adanya kegiatan pertambangan :
1. Dampak positif
a. Menambah pendapatan daerah
b. Memberi kesempatan kerja
c. Ikut meningkatkan perkembangan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat
d. Memberi kesempatan alih teknologi
e. Memantapkan keamanan lingkungan 
2. Dampak negatif
a. Merubah morfologi dan fisiologi muka tanah (tata guna lahan)
b. Merusak lingkungan, karena :

  • Tanah subur hilang
  • Lahan menjadi gundul sehingga mudah tererosi
  • Flora dan fauna terganggu sehingga ekologi rusak
  • Mencemari sungai
  • Timbul debu (polusi udara)
  • Penggunaan mesin-mesin penambangan meyebabkan polusi suara/getaran dan polusi udara
c. Dapat menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi
Upaya penanggulangan dampak negatif :
  1. Menerapkan cara penambangan yang benar
  2. Dalam penggunaan tenaga kerja perlu tenaga kerja lokal seoptimal mungkin
Pengelolaan Lingkungan
  1. Penanganan masalah debu
  2. Reklamasi lahan pasca tambang
  3. Pengelolaan air tambang
  4. Pengelolaan limbah
Tantangan ke depan
  1. Kapasitas produksi tambang semakin besar, terutama dengan semakin berkembangnya kemampuan peralatan (contoh: dumptruck 350 ton
  2. Penambangan bawah tanah
  3. Isu keselamatan kerja dan lingkungan
  4. Isu sosial ekonomi serta hubungan dengan sektor lain
  5. Tuntutan akan skill & kompetensi yang semakin tinggi 
Sumber: http://fileq.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar