Selasa, 10 Juni 2014

Loop Tertutup

A. Sistem Kendali Loop Tertutup

Sistem kendali loop tertutup (closed-loop control system) adalah sistem kendali yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi pengendaliannya. Dengan kata lain, sistem kendali loop tertutup adalah sistem kendali berumpan-balik.
Sistem Kontrol Loop Tertutup
B. Contoh Aplikasi Loop Tertutup 
  1. Dispenser 
  2. Pompa Air Otomatis
  3. Setrika Otomatis
  4. AC 
  5. Lemari Es
 C. Aplikasi Loop Tertutup Setrika Otomatis 

Sebagai masukan ke sistem adalah suhu acuan, yang di set secara tepat oleh thermostat. Outputnya adalah suhu yang dihasilkan sebenarnya dan sinyal feedbacknya adalah suhu yang dianggap tidak sesuai dengan acuan oleh thermostat.


Gambar 1. Block diagram Close Loop 
  • Cara Kerja
        Cara kerja dari sistem setrika otomatis ini adalah dengan memanfaatkan thermostat. Saat suhu acuan diatur (input) arus litrik akan dialirkan ke elemen pemanas yang akan memanas sampai panasnya mencapai suhu yang diatur sebagai acuan. Setelah suhu keluaran mencapai suhu acuan, akan ada sinyal umpan balik ke saklar temperatur yang nantinya akan memutuskan aliran listrik ke elemen pemanas agar suhu yang dihasilkan tidak melebihi suhu acuan. Begitu juga sebaliknya, setelah elemen pemanas tidak mendapatkan arus listrik, suhu keluaran akan turun dan lebih rendah dari suhu acuan. Nantinya akan ada sinyal umpan balik ke saklar temperatur untuk menghubnungkan kembali elemen pemanas dengan arus listrik sehingga suhunya akan naik lagi sampai batas suhu acuan.
Gambar 2. Setrika Listrik
 
Gambar 3. Komponen Setrika Listrik

Gambar 4. Sistem Irigasi Tetes 

           Sistem kontrol  berbasis  timer   untuk irigasi tetes ini berdasarkan dari prinsip kerja loop terbuka  dimana  sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh pada aksi pengontrolan. Jadi  pada sistem kontrol  lup terbuka, keluaran tidak diukur atau  tidak  terjadi umpan balik  untuk dibandingkan dengan masukan. Atau  nilai keluaran dari irigasi tetes yang digunakan tidak diukur dan tidak pula terjadi umpan balik ke kontrol.
 
         Sistem kontrol ini terdiri dari beberapa komponen yaitu:  timer, relay, saklar, kontaktor, konektor, dan steker yang dirangkai menjadi satu sistem. Komponen-komponen tersebut mempunyai masing-masing fungsi yaitu sistem pewaktu (timer) mengendalikan pompa secara  on/off   dengan mengatur waktu. Timer yang digunakan dalam sistem kendali ini yaitu  timer analog dengan 8 pin yang mempunyai interval setting kontrol waktu antara 0,05  second  sampai 100 jam. Dimana pada sistem kontrol ini terdiri dari 3 timer  dan memiliki fungsi masing-masing. Untuk   timer  1 mengatur waktu menyiram (on pompa), timer 2 mengatur waktu tidak menyiram (off pompa), dan  timer  3 mengatur waktu agar   timer  1 dan 2 melakukan kerja masing-masing. Relay merupakan saklar otomatis yang bekerja setelah mendapatkan informasi dari timer

           Rangkaian sistem  timer  berdasarkan pada prinsip  loop  tertutup, ehingga kerja alat ini secara otomatis dan kontinyu. Mekanisme kerja dari sistem kontrol ini  adalah setelah mengatur setting  timer pada sistem  timer 1 dan 2 saklar di  on-kan, pada keadaan itu sistem menjalankan pompa untuk menyiram selama waktu yang ditentukan setelah timer 1 selesai maka timer 2 mematikan pompa sampai penyiraman berikutnya. Sedangkan untuk  timer 3 akan mengatur atau me-reset sistem timer untuk penyiraman berikutnya. 

Sumber : http://nurazizah441.blogspot.com/2013/05/sistem-kontrol-open-loopclose-loop.html