Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian
perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma
masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung
jawab sosial lainnya.
Manfaat Tanggung Jawab Sosial:
1. Manfaat bagi Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan tentunya akan menimbulkan citra
positif perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
2. Manfaat bagi Masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat
dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi win-win solution.
3. Manfaat bagi Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah merasa memiliki partner dalam menjalankan
misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.
Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial:
1. Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab
sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab
sosial.
2. Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum
untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial.
3. Strategi Akomodatif
Strategi Akomodatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan
sekitar akan hal tersebut
4. Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari
tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders
terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.
Etika Managemen
Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang
memenuhi kriteria etika. Salah satu penyebab perilaku tidak etis adalah tidak adanya standar
yang berlaku bagi seluruh dunia mengenai perilaku para pelaku bisnis.
Sedangkan norma dan nilai-nilai budaya berbeda-beda untuk setiap negara
dan bahkan antara daerah geografis dan kelompok-kelompok etnis dalam
suatu negara. Selain faKtor-faktor situasional seperti pekerjaan itu sendiri,
supervise dan budaya organisasi, perilaku etnis seseorang dipengaruhi
oleh tahap perkembangan moral dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
Perilaku Terhadap Organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan
organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang
kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang
sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri
barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang
individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun
merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap sementara itu, masalah pelanggaran etika
yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau
membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
Perilaku Terhadap Agen Ekonomi Lainnya
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
Perilaku Terhadap Karyawan
Meliputi aspek perekrutan,
pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan
penghormatan. Pedoman etis dan hukum keputusan perekrutan dan pemecatan
harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan.
Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini
misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa
mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar