A. Sistem Kendali Loop Tertutup
Sistem kendali loop tertutup (closed-loop control system)
adalah sistem kendali yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh
langsung terhadap aksi pengendaliannya. Dengan kata lain, sistem kendali
loop tertutup adalah sistem kendali berumpan-balik.
Sistem Kontrol Loop Tertutup |
- Dispenser
- Pompa Air Otomatis
- Setrika Otomatis
- AC
- Lemari Es
Sebagai masukan ke sistem adalah suhu
acuan, yang di set secara tepat oleh thermostat. Outputnya adalah suhu yang
dihasilkan sebenarnya dan sinyal feedbacknya
adalah suhu yang dianggap tidak sesuai dengan acuan oleh thermostat.
Gambar 1. Block diagram Close Loop
- Cara Kerja
Cara kerja dari sistem setrika otomatis ini adalah dengan
memanfaatkan thermostat. Saat suhu acuan diatur (input) arus litrik akan
dialirkan ke elemen pemanas yang akan memanas sampai panasnya mencapai suhu
yang diatur sebagai acuan. Setelah suhu keluaran mencapai suhu acuan, akan ada
sinyal umpan balik ke saklar temperatur yang nantinya akan memutuskan aliran
listrik ke elemen pemanas agar suhu yang dihasilkan tidak melebihi suhu acuan.
Begitu juga sebaliknya, setelah elemen pemanas tidak mendapatkan arus listrik,
suhu keluaran akan turun dan lebih rendah dari suhu acuan. Nantinya akan ada
sinyal umpan balik ke saklar temperatur untuk menghubnungkan kembali elemen
pemanas dengan arus listrik sehingga suhunya akan naik lagi sampai batas suhu
acuan.
Gambar 2. Setrika Listrik
Gambar 3. Komponen Setrika Listrik
Gambar 4. Sistem Irigasi Tetes
Sistem kontrol berbasis
timer untuk irigasi tetes ini berdasarkan dari prinsip kerja loop
terbuka dimana sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh
pada aksi pengontrolan. Jadi pada sistem kontrol lup terbuka,
keluaran tidak diukur atau tidak terjadi umpan balik untuk
dibandingkan dengan masukan. Atau nilai keluaran dari irigasi tetes yang
digunakan tidak diukur dan tidak pula terjadi umpan balik ke kontrol.
Sistem kontrol ini terdiri dari
beberapa komponen yaitu: timer, relay, saklar, kontaktor, konektor, dan
steker yang dirangkai menjadi satu sistem. Komponen-komponen tersebut mempunyai
masing-masing fungsi yaitu sistem pewaktu (timer) mengendalikan pompa
secara on/off dengan mengatur waktu. Timer yang digunakan
dalam sistem kendali ini yaitu timer analog dengan 8 pin yang mempunyai
interval setting kontrol waktu antara 0,05 second sampai 100 jam.
Dimana pada sistem kontrol ini terdiri dari 3 timer dan memiliki fungsi
masing-masing. Untuk timer 1 mengatur waktu menyiram (on
pompa), timer 2 mengatur waktu tidak menyiram (off pompa), dan
timer 3 mengatur waktu agar timer 1 dan 2 melakukan
kerja masing-masing. Relay merupakan saklar otomatis yang bekerja setelah
mendapatkan informasi dari timer.
Rangkaian sistem timer
berdasarkan pada prinsip loop tertutup, ehingga kerja alat ini
secara otomatis dan kontinyu. Mekanisme kerja dari sistem kontrol ini
adalah setelah mengatur setting timer pada sistem timer 1 dan 2
saklar di on-kan, pada keadaan itu sistem menjalankan pompa untuk
menyiram selama waktu yang ditentukan setelah timer 1 selesai maka timer 2
mematikan pompa sampai penyiraman berikutnya. Sedangkan untuk timer 3 akan mengatur atau me-reset sistem timer untuk penyiraman berikutnya.