Jumat, 25 Oktober 2013

Osiloskop Analog

Osiloskop (Oscilloscope) adalah serangkaian alat untuk pengukuran dan analisa bentuk gelombang serta gejala lain dalam rangkaian-rangkaian elektronik dengan memanfaatkan masukan berupa sinyal-sinyal listrik. Osiloskop pada dasarnya bermanfaat untuk menganalisa besaran-besaran dalam kelistrikan (frekuensi, periode, amplitudo, sudut fasa, dan tegangan) yang berubah terhadap waktu.
 

Bagian – Bagian Fisik Osiloskop Analog
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut. Bentuk dari osiloskop ini menyerupai sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol pengatur, namun terdapat garis-garis (grid) pada layarnya.

Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar. Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang berguna untuk melihat dua sinyal yang berlainan, misalnya kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.

Bagian-bagian fisik luar osiloskop dapat dilihat melalui gambar berikut:











Lingkaran 1 menyatakan sumber signal (CH1, CH2, LINE, dan EXT).
Lingkaran 2 menyatakan input Channel 1.
Lingkaran 3 menyatakan channel mana yang ditampilkan pada layar (CH1, CH2, DUAL, dan ADD).
Lingkaran 4 menyatakan jenis signal input (AC, GND, dan DC).
Lingkaran 5 menyatakan Volts/Div.
Lingkaran 6 menyatakan Vertical Position (posisi secara vertikal).
Lingkaran 7 menyatakan Horizontal Position (posisi secara horizontal).
Lingkaran 8 menyatakan Time/Div (waktu per kotak pada layar osiloskop).

Prinsip Kerja Osiloskop Analog
Prinsip kerja osiloskop analog dapat dijelaskan melalui skema berikut ini:















 
Penjelasan untuk skema prinsip kerja osiloskop analog:

· Saat kita menghubungkan probe ke sebuah rangkaian, sinyal tegangan mengalir dari probe menuju ke pengaturan vertikal dari sebuah sistem osiloskop (Vertical System), sebuah Attenuator akan melemahkan sinyal tegangan input sedangkan Amplifier akan menguatkan sinyal tegangan input. Pengaturan ini ditentukan oleh kita saat menggerakkan kenop "Volt/Div" pada user interface Osiloskop.


· Tegangan yang keluar dari sistem vertikal lalu diteruskan menuju pelat defleksi vertikal pada sebuah CRT (Catode Ray Tube), sinyal tegangan yang dimasukkan ke pelat ini nantinya akan digunakan oleh CRT untuk menggerakkan berkas-berkas elektron secara bidang vertikal saja (ke atas atau ke bawah).


· Sampai point ini dapat disimpulkan bahwa Vertical System pada osiloskop analog berfungsi untuk mengatur penampakan Amplitudo dari sinyal yang diamati.


· Selanjutnya sinyal masuk ke dalam pelat defleksi vertikal. Sinyal tegangan yang teraplikasikan disini menyebabkan berkas-berkas elektron bergerak. Tegangan positif mengakibatkan berkas elektron bergerak ke atas, sedangkan tegangan negatif menyebabkan elektron terdorong ke bawah.


· Sinyal yang keluar dari Vertical System tadi juga diarahkan ke Trigger System untuk memicu sweep generator dalam menciptakan apa yang disebut dengan "Horizontal Sweep" yaitu pergerakan elektron secara sweep - menyapu ke kiri dan ke kanan - dalam dimensi horizontal atau dengan kata lain adalah sebuah ungkapan untuk aksi yang menyebabkan elektron untuk bergerak sangat cepat menyeberangi layar dalam suatu interval waktu tertentu. Pergerakan elektron yang sangat cepat (dapat mencapai 500,000 kali per detik) inilah yang menyebabkan elektron tampak seperti garis pada layar (misalnya seperti daun kipas pada kipas angin yang tampak seperti lingkaran saja saat berputar).


· Pengaturan berapa kali elektron bergerak menyebrangi layar inilah yang dapat kita anggap sebagai pengaturan Periode/Frekuensi yang tampak pada layar, bentuk konkretnya adalah saat kita menggerakkan kenop Time/Div pada Osiloskop.


· Pengaturan bidang vertikal dan horizontal secara bersama-sama akhirnya dapat merepresentasikan sinyal tegangan yang diamati ke dalam bentuk grafik yang dapat kita lihat pada layar CRT.



Cara Mengukur Frekuensi, Tegangan, Arus Searah dan Arus Bolak-Balik (DC dan AC) dengan Osiloskop Analog

Pengukuran tegangan dilakukan dengan menghitung jumlah pembagi yang meliputi muka gelombang pada bagian skala vertikal. Sinyal dapat diatur dengan mengubah-ubah kontrol vertikal, untuk pengukuran terbaik pilihlah skala volts/div (volt per kotak) yang paling cocok.













 
Waktu dapat diukur dengan menggunakan skala horizontal pada osiloskop. Pengukuran waktu meliputi periode, lebar pulsa (pulse width), dan waktu dari pulsa. Pengukuran waktu akan lebih akurat bila mengatur porsi sinyal yang akan diukur untuk mengatasi besarnya area pada layar. Pengukuran waktu yang lebih akurat dapat dilakukan dengan mengatur tombol time/div.


















Langkah-Langkah Mengukur Tegangan Arus Bolak-Balik (AC)

· Sinyal AC diarahkan ke CH input dan stel saklar mode untuk menampilkan bentuk gelombang yang diarahkan ke CH tersebut.

· Distel saklar VOLT/ DIV untuk menampilkan kira- kira 5 DIV bentuk gelombang.

· Distel saklar SEC/ DIV untuk menampilkan beberapa gelombang.

· Atur penampilan gelombang secara vertikal sehingga puncak gelombang negatif, gelombang berhimpit dengan salah satu garis gratikul horizontal.

· Atur tampilan gelombang secara horizontal, sehingga puncak berimpit dengan pusat garis gratikul vertikal.

· Hitunglah tegangan puncak- kepuncak ( Peaks to peaks ) dengan menggunakan persamaan:

VOLT ( p.p ) = ( difleksi vertikal ) x ( penempatan saklar VOLT/ DIV ).

Langkah-Langkah Mengukur Tegangan Arus Searah (DC)

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengukur tegangan arus searah (misalnya mengukur tegangan baterai) dengan menggunakan osiloskop.

· Pilih mode SOURCE pada LINE.

· Pilh mode COUPLING pada DC.

· Pilih DC pada tombol AC-DC.

· Siapkan baterai yang akan diukur.

· Dengan kabel penghubung, hubungkan battery dengan salah satu channel.

· Hal yang perlu diperhatikan sebelum mengukur adalah, letakkan nilai 0 di layar sebaik mungkin.

· Variasikan VOLTS/DIV pada beberapa angka (misalnya 1, 1.5, dan 2).

· Catat semua hasil pengukuran yang didapatkan.

Langkah-Langkah Mengukur Periode dan Frekuensi

· Distel saklar SEC/DIV untuk menampilkan siklus gelombang kompleks.

· Diukur jarak horizontal antara titik-titik pengukuran waktu (satu panjang gelombang ).

· Ditentukan periode gelombang dengan mengalikan jumlah pembagi dengan faktor pengali.

· Ditentukan frekuensi gelombang (1/ periode).


Jenis-Jenis Osiloskop Analog

Osiloskop analog terdiri dari dua jenis utama, yaitu osiloskop analog standard dan osiloskop dual trace. Osiloskop standard hanya mampu memperagakan sebuah sinyal untuk diamati. Sedangkan osiloskop dual trace dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Osiloskop jenis ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.


Kelebihan dan Kekurangan Osiloskop Analog

Kelebihan osiloskop analog antara lain:

1. Mampu menggambarkan nilai-nilai arus atau tegangan yang dihasilkan yang selalu berubah terhadap waktu secara periodik, sehingga memperlihatkan bentuk gelombang.

2. Osiloskop analog dapat digunakan untuk menentukan periode, frekuensi, tegangan, dan amplitudo sinyal listrik sekaligus dengan cara yang relatif mudah.


Selain kelebihan, osiloskop analog juga memiliki kekurangan, yaitu:

1. Pengamatan sinyal-sinyal listrik dengan osiloskop mempunyai keterbatasan dalam perbandingan frekuensi antar sinyal-sinyal tersebut (perbandingan maksimum 10:1) sehingga penggunaannya cukup terbatas.

2. Harganya relatif mahal. Kelemahan tersebut semakin terasa sejak terciptanya penghitung frekuensi digital dengan harga yang lebih rendah dipasarkan ke publik.

Tahapan Penyetaraan (Kalibrasi) Osiloskop Analog

1. Sesuaikan tegangan masukan sumber daya AC 220 yang ada di belakang osiloskop sebelum kabel daya AC dimasukkan stop kontak PLN.

2. Nyalakan osiloskop dengan menekan tombol power.

3. Set saluran pada tombol CH1.

4. Set mode pada Auto.

5. Atur intensitas, jangan terlalu terang pada tombol INTEN.

6. Atur posisi berkas cahaya horizontal dan vertikal dengan mengatur tombol yang bernama horizontal dan vertikal.

7. Set level mode pada tengah-tengah (-) dan (+).

8. Set tombol tegangan (volt/div) bertanda V pada 2 V, sesuaikan dengan memperkirakan terhadap tegangan masukan.

9. Pasang probe pada salah satu saluran, (misal CH1) dengan tombol pengalih AC/DC pada kedudukan AC.

10. Atur saklar/switch pada pegangan probe dengan posisi pengali 1x.

11. Tempelkan ujung probe pada titik kalibrasi.

12. Atur Time/Div pada posisi 1 ms agar tampak kotak-kotak garis yang cukup jelas. 
13. Setelah tahapan 11, osiloskop siap digunakan untuk mengukur tegangan.

Jumat, 18 Oktober 2013

Cash Flow

    1. Seorang ibu mendepositokan sebesar $3500 dengan bunga 9%. Berapa jumlah uang saya pada akhir tahun ke -7 serta buat diagram cash flownya ?

Diketahui :
P = $3500
i% =9%
n = 5 tahun

Ditanya :
Cash flow diagram?
 
Jawab:
Cash flow diagram:


2. Putri adalah pemegang polis asuransi beasiswa. Tiap bulan biayanya sebesar $100 selama 13 tahun. Berapa seharusnya uang yang putri terima jika bunganya sebesar 20% per tahun?

Diketahui :
A = $100 x 12 bulan = $1200
i% =20%
n = 13 tahun

Ditanya :
Cash flow diagram?

Jawab:

Cash flow diagram:















  3. Seorang mahasiswa teknik elektro menginginkan uang 4 tahun mendatang sebesar Rp30.000.000 guna membiayai kuliah S2-nya kelak. Berapa uang yang harus disetor mahasiswa itu sekarang ke bank, jika diketahui rate of  interest sebesar 15% per tahun?
      
     Diketahui:
     F=30.000.000
     I=15% per tahun
     N=4 tahun
      
      Cash flow diagram:















4.       Suatu rencana investasi baru dengan cash flow sebagai berikut:
Investasi
Rp 700 juta
Annual Benefit
Rp 140 juta
Annual Cost
Rp 35 juta
Benefit lump-sum (t=4)
Rp 90 juta
Nilai sisa
Rp 100 juta
Umur investasi
10 tahun
Suku Bunga
8% /tahun
Pajak Perusahaan
20% / tahun
 
Susunlah cash flow setelah pajak, jika:
a. Metode depresiasi straight line depreciation;
b. Metode depresiasi double declining balance depreciation;
c. Evaluasilah kelayakan rencana sebelum pajak dan sesudah pajak.
 
Penyelesaian:











      5.      Pimpinan perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin baru karena mesin lama tidak ekonomis lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untuk mengganti mesin lama dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,‐. Mesin baru mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan salvage value berdasarkan pengalaman pada akhir tahun kelima sebesar Rp. 15.000.000,‐. Berdasarkan pengalaman pengusaha, cash in flows setiap tahun diperkirakan sebesar Rp 20.000.000,‐ dengan biaya modal 18% per tahun. Apakah penggantian mesin ini layak untuk dilakukan apabila dilihat dari PV dan NPV?

















Sumber Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_teknik

Hubungan Ekotek di Bidang Elektro

Hubungan Ekonomi Teknik di Bidang Elektro

Hubungan antara ekonomi teknik dengan bidang elektro sangat erat dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Jika dalam membentuk usaha dalam bidang elektro yang memerlukan pemecahan masalah dalam aspek ekonomi, maka ekonomi teknik sangat berperan penting dalam hal ini. Jadi masalah yang terjadi dapat diselesaikan dalam bidang elektro melalui analisis ekonomi Teknik.

Pada dasarnya, ekonomi teknik digunakan untuk mencari solusi terbaik dari setiap alternatif-alternatif solusi yang ada. Pada dunia Elektro, pencarian solusi terbaik ini sering kali digunakan saat pembuatan rangkaian, pemilihan alat, pemilihan komponen, perancangan bisnis elektronika, dll.

Kegunaan Ekonomi Teknik di Bidang Elektro

Kegunaannya ekonomi teknik dibidang elektro itu sangat penting terutama agar dapat memperhitungkan biaya dibidang elektro ,sehingga dapat mempertimbangkan biaya dalam suatu proyek kerja dibidang elektro,agar dapat memperoleh keuntungan. Seperti proyek instalasi gedung ataupun membuat robot perlu di perhitungan cermat agar terlihat dengan jelas untung dan rugi proyek tersebut sebelum dilaksanakan proyek tersebut.

Dalam usaha yang dilakukan dalam bidang elektro pasti terdapat aspek-aspek ekonomi yang harus diselesaikan dalam bidang ekonomi. Disinilah analisis ekonomi teknik sangat berperan penting dalam usaha bidang kelistrikan dan lain-lain. Apabila kita membuat sebuah gedung yang sangat banyak alat-alat atau komponen-komponen kelistrikannya, dan hal ini akan sangat rumit dalam permasalahan ekonominya. Maka dalam hal ini analisis ekonomi teknik sangat berguna sekali agar semua alat-alat kelistrikan yang dipakai untuk pembangunan gedung tersebut rapi dan tidak terdapat masalah apapun dalam hal ekonomi.

Contoh Masalah

Mahasiswa/i Teknik Elektro akan membuat suatu rangkaian catu daya sederhana. Rangkaian catu daya sederhana ini terdiri dari berbagai macam komponen. Komponen-komponen yang mereka gunakan tentunya harus sesuai agar catu daya yang mereka buat dapat beroperasi dengan baik. Mereka harus mencari komponen terbaik dan komponen yang dapat bertahan lama. Selain itu juga, harus disesuaikan dengan budget yang mereka punya. Maka dari itu, mereka harus melakukan proses tahapan pengambilan keputusan dan membuat cash flow.

Sumber Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_teknik

Kamis, 17 Oktober 2013

Ekonomi Teknik


Definisi dan Ruang Lingkup Ekonomi Teknik

Definisi Ekonomi Teknik : Disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek-proyek teknik. Ekonomi Teknik (Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan berbagai teknis matematis untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan teknik-teknik ini, suatu pendekatan yang rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis dari alternatif-alternatif yang berbeda dapat dikembangkan.

Secara kasar dapat disebutkan bahwa penggunaan terbesar ekonomi teknik adalah evaluasi beberapa alternatif untuk menetukan suatu aktivitas atau investasi paling sedikit memberikan kerugian (Least Costly) atau yang memberikan keuntungan paling banyak (Most Profitable). Studi ekonomi teknik membantu dalam mengambil keputusan optimal untuk menjamin penggunaan dana (uang) dengan efisien. Studi ekonomi teknik harus diadakan sebelum setiap uang akan diinvestasikan/dibelanjakan atau sebelum komitmen-komitmen diadakan.
Proses dan Tahapan Pengambilan Keputusan

Menurut Newman (1988), proses pengambilan keputusan yang rasional biasanya terdiri dari 8 langkah, yaitu:
  1. Pengenalan/identifikasi masalah
  2. Pendenifikasi tujuan
  3. Pengumpulan data yang di perlukan
  4. Identifikasi alternatif yang mungkin/layak
  5. Pemilihan kriteria untuk menentukan alternatif terbaik
  6. Penentuan hubungan antara tujuan, alternatif, data & criteria membuat model.
  7. Memprediksi hasil dari setiap alternatif
  8. Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
  1. 1.    Pengenalan / Identifikasi masalah
Langkah pertama dalam pengabilan keputusan adalah mengenali masalah yang ada. Suatu masalah timbul apabila ada perbedaan antara keinginan yang di tetapkan dengan keadaan yang sesungguhnya terjadi. Adanya perbedaan ini tidak menjamin bahwa seseorabg akan langsung membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah. Pertama, yang harus kita lakukan yaitu mengetahui adanya perbedaan. Kita harus mengetahui adanya masalah sebelum mulai mencari pemecahan masalah. Kedua, menyadari adanya perbedaan antara keinginana yana di tetapkan dan kenyataan yang sesungguhnya tidaklah cukup untuk memulai pengambilan keputusan. Kita harus termotivsi untunk mengurangi perbedaan tersebut. Ketiga, selain hal-hal tersebut kita juga harus memiliki peengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan sumbe-sumber daya untuk menyelesaikan masalah tersebut.
  1. 2.    Pendenifikasi tujuan
Setelah langkah pertama kita temukan, dilanjutkan dengan melakukan pendenifisi tujuan dari keputusan yang akan kita ambil nanti. Ada beberapa tujuan diantaranya :
  • Eksplorasi (exploration), berkaitan dengan upaya untuk menentukan apakah suatu fenomena ada atau tidak.
  • Deskripsi (description), berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dgn fenomena yang lain
  • Prediksi (prediction), berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y).
  • Eksplanasi (explanation), mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih.
  • Aksi (action), dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu.
Setelah kita mengetahui jenis tujuan apa yang kita anbil nanti berupa sebuah keputusan, mulailah menbuat beberapa keputusan dan menyeleksi keputusan yang mana yang sesuai dari tujuan di atas.
  1. 3.    Mengumpulkan data yang di perlukan
Setelah langkah ke 2 dilakukan selanjutnya adalah mulai mengumpukan data yang di perlukan agar bisa memperoleh alternative keputusan yang di nginkan.
  1. 4.    Identifikasi alternative yang mungkin / layak
Mulai mengumpulkan semua alternative yang mungkin bisa di ambil keputusan sebanyak mungkin.
  1. 5.    Pemilihan kreteria untuk menentukan alternative terbaik dan Penentuan hubungan antara tujuan, alternative, data & criteria è membuat model
Dari sekian identifikasi alternative yang mungkin dan layak, rumuskan alternative yang paling berhubungan antara tujuan data dan criteria yang di inginkan. Itulah yang akan mejadi alternative dari permasalahan yang akan menjadi sebuah keputusan.
  1. 6.    Memprediksi hasil dari setiap alternative dan Memilih alternative terbaik untuk mencapai tujuan
Setelah memilih alternative yang. paling mendekati dari tujuan hal yang selanjutnya di lakukan adalah mulai memprediksi dari setiap altenatif yang di pilih. Apakah nanti akan sesuai dengan tujuan yang di inginkan. Dalam prose ini sangat di perlukan perhitungan yang akurat dari segala sisi agar tidak menimbulkan kesalahan di kemudian harinya.
Dari hasil prediksi inilah yang akan menunjukan manakah alternative yang baik untuk di buat sebagai keputusan dari masalah yang ada.

Analisis Pengambilan Keputusan

Dalam proses pengambilan keputusan, diantaranya diperlukan pemahaman mengenai  aspek-aspek  perencanaan  usaha.  Aspek-aspek  perencanaan usaha memilliki tahapan sebagai berikut:

1.  Analisis situasi.

Pada  tahapan  ini  perlu  diketahui  situasi  dan  kondisi  pasar  yang  akan dijadikan  obyek  usaha,  baik  yang menyangkut  produk  yang  prospektif, lokasi,  karakteristik  konsumen,  segmen  pasar  yang  akan  dirujuk  dan semua aspek yang menyangkut kemungkinan usaha apa yang sebaiknya akan dibuat atau dikembangkan. Sumber  informasi yang dapat diperoleh untuk mendapatkan  gambaran  situasi  pasar  potensial  dari  usaha  yang akan dikembangkan antara  lain  : Media massa  (koran, majalah,  televisi, radio),  internet,  melihat  langsung  di  lapangan  (survey  pasar)  atau informasi  yang  diperoleh  dari  teman  (kolega)  yang  mengelola  suatu usaha. Berdasarkan informasi awal yang diperoleh maka usaha apa yang akan  dilakukan  dapat  segera  dianalisis  kemungkinan  pelaksanaan  dan kelayakannya.  Perkiraan  target  produksi  produk  dalam  kaitan  dengan perencanaan  usaha  dapat  ditentukan  dengan  menggunakan  metode peramalan (forecasting).

2.  Pemahaman tentang organisasi dan tata laksana perusahaan.

Dalam  tahapan  ini seorang wirausaha perlu mengetahui dan menguasai beberapa aspek penting dalam mengelola usaha seperti :

  • Bagaimana  menentukan  harga  pokok  dan  harga  jual  produk, penentuan  volume  produksi  dan  penentuan  titik  impas  (Break  Even Point), serta sistem pembukuan keuangan.
  • Pengetahuan  tentang konsep bunga uang  (cara hitung bunga)  yang diperlukan  dalam  menentukan  seberapa  besar  tingkat  keuntungan perusahaan dapat diperoleh dan untuk antisipasi kegiatan usaha yang sistem  keuangannya  melibatkan  perbankan  (mis  :  modal  diperoleh dari pinjaman bank).
  • Kemampuan  dalam  menganalisis  alternatif  usaha  yang  paling menguntungkan  sehingga  usaha  yang  dilakukan  dapat  berjalan dengan  baik  dan  dalam  jangka  waktu  yang  lama  atau  bisa  dialih generasikan.

3.  Studi kelayakan usaha

Sebagai  tahapan  akhir  dari  kegiatan  perencanaan  usaha  adalah menganalisis  kelayakan  ekonomi  dari  usaha  yang  akan  didirikan. Bekal pengetahuan  dasar  sebelumnya  akan  dapat  menunjang  dalam melakukan  analisis  kelayakan  ekonomi  kegiatan  usaha.  Untuk menganalisis  kelayakan  ekonomi  dari  suatu  usaha  diperlukan  perkiraan (estimasi)  pendapatan  dan  pengeluaran  biaya  yang  terjadi  seandainya usaha  tersebut  jadi  dillaksanakan.  Oleh  karena  pada  tahapan  ini  baru berupa  perencanaan,  amak  dalam  analisisnya  diperlukan  harga  atau nilai-nilai  perkiraan  (shadow  price)  yang dapat  diperoleh  dengan pendekatan  metode  peramalan  (forecasting).  Data  analisis  yang  dapat digunakan  diperoleh  dari  informasi  pada  tahap  awal  kegiatanperencanaan  usaha.  Secara  umum  kelayakan  ekonomi  suatu  usaha didasarkan atas beberapa kriteria kelayakan, antara lain :

  • Nilai sekarang bersih dari keuntungan (Net Present Value)
  • Perbandingan antara nilai sekarang pendapatan hasil usaha dengan nilai sekarang biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu usaha selama kurun waktu investasi tertentu (Benefit Cost Ratio).
  • Nilai  suku  bunga  yang  dihasilkan  oleh  suatu  usaha  yang  dilakukan dibandingkan dengan suku bunga bank yang berlaku saat ini (Internal Rate of Return).

Apabila  semua  kriteria  kelayakan  ekonomi  tersebut  terpenuhi,  maka kegiatan usaha dapat dilakukan.Perkembangan, studi, dan aplikasi dari setiap disiplin ilmu dimulai dengan pondasi  dasar.    Penentuan  pondasi  ekonomi  teknik  merupakan  suatu kumpulan  prinsip-prinsip,  atau  konsep-konsep  dasar,  yang memberikan ajaran komprehensif dalam mengembangkan metodologi. 

Ada 7  langkah dasar disiplin ilmu ini yaitu :

LANGKAH 1 :  MEMBUAT ALTERNATIF-ALTERNATIF 

Pemilihan  keputusan  diantara  alternatif-alternatif.  Alternatif-alternatif tersebut  perlu  diidentifikasi  dan  kemudian  dicari  analisisnya  secara berurutan

LANGKAH 2 : FOKUSKAN PADA PERBEDAAN-PERBEDAAN 

Hanya perbedaan yang berarti dari hasil diantara alternatif-alternatif yang relevan  dengan  perbandingan  yang  harus  dipertimbangkan  dalam keputusan itu.

LANGKAH 3 : GUNAKAN SUATU TITIK PANDANG YANG KONSISTEN 

Hasil  dari  alternatif,  aspek  ekonomi  dan  lainnya  harus  dikembangkan secara konsisten dari suatu titik pandang yang ditetapkan.

LANGKAH 4 : GUNAKAN SATUAN UKURAN UMUM

Menggunakan  satuan  yang  umum  dalam  menghitung  hasil  untuk mempermudah analisis dan perbandingan dari alternatif.

LANGKAH 5 : PERTIMBANGKAN SEMUA KRITERIA YANG RELEVAN

Pemilihan  suatu  alternatif  yang  dikehendaki  (pengambilan  keputusan) memerlukan  penggunaan  suatu  kriteria  (atau  beberapa  kriteria). Proses keputusan  harus  mempertimbangkan  baik  hasil  dalam  satuan  moneter dan pernyataan lain.

LANGKAH 6 : MEMBUAT TEGAS SUATU KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian  berkaitan  dengan  pemroyeksian  (atau  perkiraan)  hasil-hasil  alternatif  saat  mendatang  dan  harus  dikenal  dalam  analisis  dan perbandingan mereka

LANGKAH 7 : TINJAU KEMBALI KEPUTUSAN SAUDARA

Perbaiki  hasil  keputusan  terhadap  hasil  dari  suatu  proses  penyesuaian diri (adaptive); terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil yang diproyeksikan  semula  dari  alternatif  terpilih  secara  berturut-turut  harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya yang dicapai

Pemecahan Masalah dalam Ekonomi Teknik

Pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor filosofi dari Colombia University. Ia mengidentifikasikan tiga seri penelitian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.
      1.       Mengenali kontroversi
      2.       Menimbang klaim alternative
      3.       Membentuk penilaian

 Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama dipahami, solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
Langkah-langkahnya adalah sbb:
      1.       Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi  sistem.
      2.       Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
      3.       Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.

  
Sumber Referensi
     http://widyakartika.ac.id/site/program-studi/teknik/ 
     http://belajarekonomiteknik.blogspot.com/ 
     http://perkuliahan-vi.blogspot.com/2011/01/ekonomi-teknik.html