Kamis, 15 Maret 2012

Pengaruh Lingkungan Terhadap Managemen

          Lingkungan organisasi adalah semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Lingkungan dalam konteks organisasi ini bukan hanya merupakan lingkungan fisik, lingkungan organisasi merupakan elemen-elemen diluar organisasi yang mempengaruhi organisasi tetapi sulit dipengaruhi oleh organisasi. Elemen-elemen tersebut dapat dicontohkan seperti masyarakat, pemerintah, kebijakan dan peraturan pemerintah, kompetitor, dan lain-lain. Dalam melakukan aktivitasnya, setiap organisasi harus memperhatikan lingkungan yang ada di sekitarnya, dimana lingkungan tersebut juga bisa mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan organisasi. 

          Sebuah organisasi yang efektif pada suatu lingkungan tertentu belum tentu efektif pada lingkungan yang berbeda. Inilah pentingnya kita mempelajari teori organisasi dan lingkungan organisasi. Emery & Trist membagi lingkungan organisasi menjadi 3, yaitu:         

1.  Lingkungan Placid
Yaitu lingkungan organisasi yang sifatnya sederhana (tidak banyak elemennya) dan tidak cepat berubah. Contoh lingkungan Placid yaitu lingkungan pada organisasi kelurahan di desa, dimana lingkungannya tidak terdapat banyak elemennya dan cenderung tidak mudah berubah. Kita dapat lihat dari masyarakat desa yang kebutuhannya cenderung tidak cepat berubah atau tidak banyak tuntutan seperti masyarakat di kota.
     
     2.  Lingkungan Disturbed Reactive
Yaitu lingkungan yang terdapat saingannya (kompetitor) dan yang bereaksi terhadap tindakan organisasi tersebut. Contoh lingkungan disturbed reactive ini adalah lingkungan pada perusahaan rokok, perusahaan provider telekomunikasi dan lainnya, dimana jika satu perusahaan melakukan promosi akan direaksi oleh yang lain. Dapat kita lihat ketika sebuah perusahaan provider telekomunikasi melakukan promosi berupa diskon tarif maka cenderung akan diikuti oleh provider lain dengan promosi-promosi lainnya.
     3.   Lingkungan Turbulent
Yaitu lingkungan yang kompleks (terdapat banyak elemenya) dan bersifat sangat dinamis atau cepat berubah. Contoh dari lingkungan turbulent ini adalah lingkungan pada perusahaan Konsultan, dimana lingkungannya terdapat banyak peraturan-peraturan, terdapat kebutuhan konsumennya yang berubah-ubah.
          Lingkungan organisasi terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang secara langsung mempengaruhi aktivitas suatu organisasi yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri meliputi karyawan/pegawai organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Sedangkan lingkungan eksternal adalah lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana kegiatan operasional ini dapat bertahan. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan mikro dan lingkungan makro.

Lingkungan mikro adalah lingkungan yang  terkait langsung dengan kegiatan operasional organisasi, meliputi :
1. Pesaing (competitor) : organisasi lain yang memperebutkan sumber daya (terutama uang konsumen).
2. Pelanggan (customer) : siapapun yang membayar uang untuk memperoleh barang / jasa organisasi.
3. Pemasok (supplier) : organisasi yang menyediakan sumber daya bagi organisasi lain. Contoh : perusahaan sepatu bergantung dengan pemasok kulit, pemasok lem, pemasok benang, dll.
4. Pembuat aturan (regulators) : mengendalikan, mengatur dan mempengaruhi kebijakan dan praktek sebuah organisasi. Regulator bisa berasal dari pemerintah, atau dari lembaga/institusi. Misal : OPEC mengatur tentang aturan yang perlu dijalankan dalam perdagangan minyak dunia.
5. Partner strategis (strategic partner) : dua organisasi atau lebih yang bekerja sama dalam suatu joint venture/ kemitraan. Contoh : penjual baso berpartner dengan penjual teh botol, Mc Donalds berpartner dengan Disney (Mc Donalds menjual makanan dengan memberikan hadiah mainan anak-anak dari Disney).

Lingkungan makro adalah lingkungan yang tidak terkait secara langsung terhadap kegiatan operasional organisasi, meliputi:
1. Dimensi ekonomi : berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, inflasi, tingkat bunga, pengangguran.
2. Dimensi teknologi : metode yang digunakan untuk mengubah sumber daya menjadi barang / jasa.
3. Dimensi sosial budaya : berkaitan dengan kebiasaan, adat, nilai, karakteristik demografi.
4. Dimensi politik hukum : berkaitan dengan peraturan pemerintah, hubungan antara bisnis dan pemerintah.
5. Dimensi internasional : meliputi keterlibatan bisnis dengan negara lain.

          Manajemen adalah ilmu, seni, dan proses perencanaan, perorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sumber daya organisasi, yang dilaksanakan dengan orang-orang untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Manajemen yang baik akan menimbulkan pembinaan kerja sama akan serasi harmonis, saling menghormati-mencintai sehingga tujuan dari organisasi akan tercapai secara optimal, sehingga dapat dipahami bahwa :
1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai
2. Manajemen merupakan kolaborasi antara ilmu, proses, dan seni
3. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang lebih melakukan kerja sama dengan suatu organisasi
4. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi yaitu : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
 
Selain itu menajemen pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika :
1. Ada tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai.
2. Ada kerja sama diantara sekelompok orang dalam ikaatan formal dan ikatan tata tertib yang baik.
3. Ada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur
4. Ada organisasi untuk melakukan kerja sama 

            Lingkungan global  memiliki pengaruh yang sangat besar pada keberhasilan perusahaan. Dengan perubahan-perubahan yang saat ini terjadi dan makin meluasnya fenomena global, perusahaan menghadapi banyak tantangan yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Kemampuan perusahaan untuk menerapkan atau mengubah strategi untuk mengkompensasi atau mengambil manfaat dari perubahan-perubahan akan menciptakan keberhasilan dan bahkan kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain bagaimana perusahaan harus bersikap terhadap setiap perubahan yang ada agar tidak merugi.Sebagai contoh seorang wirausaha melaksnakan ekspor produknya ke beberapa negara di dunia mereka harus memperhatikan beberapa aspek sebagai berikut:

1. Produk-produk baru yang didistribusikan ke pasar oleh pesaing.
2. Perkembangan teknologi dan informasi.
3. Perkembangan teknologi barang substitusi.
4. Berbagai penemuan baru.
5. Adaptasi teknologi yang siap pakai.
6. Strategi perkembangan teknologi nasional.
7. Biaya peneitian dan pengembangan oleh perusahaan eaing atau perusahaan-perusahaan dalam satu industri.
8. Siklus hidup produk.
9. Terobosan-terobosan yang dapat meningkatkan produktivitas yang lebih baik di bidang input, pengolaahan dan pemasaran.
10. Berbagai ramalan pengembangan teknologi dimasa depan.